TEMPO.CO, Bandung - Gerhana matahari cincin (GMC) akan melintasi sebagian wilayah Indonesia setelah Natal atau pada 26 Desember 2019. "Puncak gerhana matahari cincin terlama terjadi di wilayah Siak, Riau, yakni 3 menit 39 detik," kata Avivah Yamani, penggiat astronomi di komunitas Langit Selatan Bandung, Kamis, 5 Desember 2019.
Gerhana matahari cincin itu akan menutup musim gerhana sepanjang 2019. "Gerhana matahari terakhir pada 2019 ini akan jadi momen yang paling dinantikan oleh pengamat di Indonesia," ujarnya.
Jalur cincin dari gerhana matahari cincin 26 Desember 2019 akan melintasi beberapa wilayah di Sumatera dan Kalimantan. Daerahnya antara lain Singkil, Tarutung, Padangsidempuan, Duri, Batam, Siak, Karimunbesar, Tanjung Batu. Kemudian juga Bintan, Tanjung Pinang, Singkawang, Pemangkas, Entikong, Sambas, dan Tanjung Selor.
Wilayah lain yang masuk dalam jalur gerhana matahari cincin itu adalah Semenanjung Arab, Singapura, dan Sarawak. Pengamat di luar jalur gerhana matahari cincin hanya dapat gerhana sebagian.
Lokasi pertama dimulainya gerhana sebagian pada pukul 09:29 WIB. Lokasi pertama dimulainya gerhana cincin pukul 10:34 WIB. Kemudian kondisi maksimum gerhana matahari cincin akan terjadi pada pukul 12:17 WIB. Lokasi terakhir berakhirnya gerhana cincin 14:00 WIB, sementara lokasi terakhir berakhirnya gerhana sebagian pukul 15:05 WIB.
Mengutip laman langitselatan, di Wilayah Indonesia Tengah (WITA), proses gerhana matahari cincinnya dimulai pukul 12.00-an dan masa puncaknya pukul 14.00-an. Sementara wilayah lain di Indonesia mayoritas hanya bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian seperti di seluruh Jawa hingga Nusa Tenggara, Sulawesi sampai Papua. Gerhananya berkisar 40-90 persen.
Gerhana matahari cincin, kata Avivah, terjadi saat bulan sedang berada di apogee atau menuju titik terjauhnya dari bumi. Akibatnya, piringan bulan jadi lebih kecil untuk bisa menutupi seluruh piringan matahari.
Pada saat gerhana matahari cincin terjadi, wilayah yang dilintasi gerhana akan mengalami pengurangan intensitas cahaya matahari. “Sehingga suasana siang hari akan terasa seperti senja,” kata dia.
Perubahan serupa juga dialami oleh wilayah lain di Indonesia yang mengalami gerhana sebagian. Secara umum, gerhana matahari bukan fenomena yang sangat langka. Dalam setahun bisa terjadi 2–5 kali.
Kombinasinya bisa berupa gerhana total, cincin, dan sebagian. Istimewanya, tidak semua wilayah di Bumi bisa menikmati gerhana matahari meskipun sedang siang.
Gerhana matahari cincin 26 Desember 2019 akan dimulai dari Semenanjung Arab, berlanjut ke India, Sri Lanka, Indonesia, Singapura, Malaysia, sebagian kecil wilayah Filipina, dan berakhir di Samudera Pasifik.
ANWAR SISWADI